- Smashing Pass
- Run Around Pass
Smashing Pass adalah tipe melewati open guard lawan dengan menindihkan berat badan kita ke lawan sebelum melewati guard-nya. Para sesepuh BJJ pada awal lahirnya BJJ sampai tahun 1990an lebih banyak melakukan guard passing dengan cara ini.
Kelebihan dari smashing pass:
- Lebih sedikit ruang gerak bagi open guard lawan sehingga lebih sedikit pilihan serangan open guard lawan. Jadi dengan melakukan smashing pass dengan baik akan mencegah lawan melakukan jenis2 open guard seperti: De La Riva Guard, X Guard, L Guard, Glover Guard
- Tidak memerlukan fisik yang prima untuk melakukan jenis pass ini karena yang harus mengeluarkan tenaga adalah pihak yang dibawah (open guard). Malah sebetulnya jenis pass ini sangat dapat diandalkan untuk menguras tenaga/stamina lawan
- Cenderung tidak perlu banyak kombinasi karena dengan membuat lawan menahan badan kita saja sudah cukup untuk membuat tenaga mereka terkuras sedikit2. Menanggulangi smashing pass yang baik serasa latihan bench press yang bergerak. Bila dilakukan dengan benar, smashing pass akan menghabiskan tenaga pemain open guard karena mereka harus menahan berat badan kita + gaya gravitasi.
- Pada level sabuk hitam BJJ, orang2 yang lebih menggunakan smashing pass cenderung lebih sukses dibanding run around pass. Bila anda cermati pertandingan BJJ/Grappling rata2 guard passing yang sukses adalah smashing pass.
Kelemahan dari smashing pass:
- Lebih sulit untuk dikuasai karena penempatan anggota badan sangat sensitif terhadap kemampuan menyerang open guard lawan.
- Karena posisi tubuh guard passer rendah, maka bila smashing pass dilakukan dengan ceroboh akan membuka peluang bagi lawan untuk mendapatkan submission (khususnya triangle choke & armbar) dan underhook.
- Buruk untuk ditonton karena temponya jauh lebih lambat dibanding run around pass, jadi kesannya lebih membosankan karena kurang 'flashy'.
Berikut ini adalah contoh master2 grappler yang sering menggunakan smashing pass: Jean Jacques Machado, Joe Morreira, Rickson Gracie, Vitor Belfort, Richardo Arona, Mario Sperry, Roy Harris, Michael Jen, Roger Gracie, Royler Gracie, Saulo Riberio.
Run Around Pass adalah gaya guard passing yang mengandalkan gerakan mengitari guard lawan.
Kelebihan run around pass adalah:
- Lebih mudah dipelajari karena relatif lebih mudah untuk diaplikasikan pada lawan yang open guard-nya masih pemula & menengah. Untuk dikuasai sehingga bisa diaplikasikan pada petarung open guard tingkat tinggi mungking lebih sulit daripada menguasai smashing pass.
- Lebih indah untuk ditonton karena banyak gerakan2 yang mengandung unsur2 akrobatis dan berkecepatan relatif tinggi.
- Kemungkinan guard passer untuk terkena armbar dan triangle choke sangat rendah karena posisi kepala dan tangan relatif lebih jauh dari kaki tangan lawan.
Kelemahan dari jenis guard pass ini adalah:
- Memberi ruang gerak yang lebih leluasa bagi pemain open guard untuk melakukan serangan balik terhadap guard passer
- Guard passer lebih terbuka untuk terkena sweeps & foot lock
- Memberi kesempatan pemain open guard untuk memainkan beraneka ragam jenis open guard control seperti: X Guard, L Guard, Glover Guard, De la Riva Guard. Kebanyakan jenis2 guard ini relatif diciptakan belum lama ini karena meningkatnya jumlah grappler yang menggunakan run around pass. Jenis2 guard 'modern' tersebut relatif lebih sulit diaplikasikan melawan orang yang menggunakan smashing guard pass.
Contoh master grappler yang sering menggunakan gaya passing seperti ini: Marc Laimon, Leo Viera, Jeff Glover, Baret Yoshida, dan jangan lupa di Indonesia juga ada 2 master dari Synergy Jiu-Jitsu (www.synergyjiujitsu.com) Niko Han dan Nicolai Holt yang lumayan ahli dalam pass ini.
Sekarang pertanyaannya adalah: mana yang lebih bagus? Saya sendiri sebetulnya tidak ahli dalam melakukan Run Around Pass. Saya lebih sering melatih Smashing Pass karena:
- Saya tidak punya waktu yang cukup untuk melatih keduanya (kebetulan guru saya ahli dalam smashing pass) jadi waktu latihan saya otomatis lebih banyak dalam hal ini
- Smashing pass cenderung lebih memberi tekanan terhadap pemain open guard sehingga mereka sulit mengembangkan permainan open guard 'modern' mereka. Jadi permainan guard passing saya cenderung jadi lebih 'simple' karena tidak harus berurusan dengan macam2 jenis open guard.
Walau demikian saya juga berencana akan meluangkan waktu saya untuk menguasai Run Around Pass di masa datang. Untuk anda2 sekalian, mau pilih yang mana saja juga tidak jadi masalah asal anda meluangkan waktu anda untuk melatih gaya yang anda pilih sampai relatif 'unstoppable' terhadap siapapun. Toh juga anda tahu harus belajar sama siapa kan?
Be well,
Martin Hartono