Saturday, March 03, 2007

Attack? Defend? Or Hold Your Position?

Pada awal bulan Febuari kemarin ketika saya sedang berlatih BJJ dengan guru saya, Michel Jen (www.jenbjj.com), menjelaskan konsep taktik yang dapat diaplikasikan secara universal di dalam grappling, olah raga lain, bisnis, maupun dalam hal2 lain dalam kehidupan sehari2.

Jadi ada 3 macam aksi yang dapat kita lakukan pada setiap saat:
  1. Attack/menyerang/bergerak maju.
  2. Defend/lari/mundur/keluar dari posisi yang buruk.
  3. Hold your position/tidak maju tidak mundur/diam ditempat

Untuk mengajarkan kapan harus menyerang relatif lebih mudah. Saat yang paling tepat adalah:

  • Bila teknik bertahan lawan lebih rendah dibanding teknik menyerang kita
  • Bila fisik penyerang relatif lebih kuat daripada yang bertahan
  • Bila lawan sudah kehabisan daya juang (dari segi mental)

Untuk mengetahui kapan harus 'defend' juga relatif mudah untuk diajarkan karena defending kita lakukan pada saat kita dalam keadaan bahaya, seperti: pada saat terkena submission/reversals. Tentunya kita tidak akan sempat memikirkan penyerangan pada saat kita hampir menyerah karena cekikan/armbar/dsb.

Diam di tempat/'Hold Your Position' adalah merupakan salah satu aksi yang sulit dilakukan dalam grappling, terutama dari 'timing'. Ada saat2 dimana:

  • Kita sudah mendapatkan posisi yang dominan
  • Kita memiliki teknik serang yang cukup baik
  • Waktu tidak mendesak bagi kita (sang penyerang)
  • Tapi lawan juga telah siap dengan penyerangan kita (dari segi teknik, mental, dan fisik perhatian mereka telah 100% terfokus kepada pertahanan)

Bila kita memilih untuk menyerang bila dalam keadaan diatas, hasilnya akan lebih banyak kegagalan bagi penyerang. Mengapa demikian? Hal ini paling sering terjadi di dalam medan peperangan apalagi perang jaman dahulu kala dimana belum ada: cruise missle, nuclear bomb, smart bomb, dsb. Pernahkah anda menonton film 'The Lords of the Ring', 'Troy', 'Alamo', 'Kingdom of Heaven', atau cerita penyerangan Sultan Agung terhadap kota Batavia? Terlepas dari hasilnya, apakah menyerang kota yang sudah ada bentengnya semudah itu? Walaupun jumlah serdadu yang kita miliki lebih banyak dibanding yang bertahan, biasanya korban paling banyak akan jatuh pada pihak penyerang. Karena biar bagaimanapun juga, sang penyerang juga akan rentan terhadap penyerangan balik (counter attack) pada saat melakukan aksi menyerang. Padahal dalam kasus dimana sang penyerang sudah memblokade sebuah kota (kota tersebut tidak mendapat sumber makan, minuman, dsb) sebetulnya tinggal tunggu waktu saja sebelum pihak yang diblokade harus melakukan penyerangan terlebih dahulu sebelum kehabisan makanan. Sering kali sang penyerang tidak mengerti kapan harus menyerang dan kapan harus 'holding their position' saja.

Di dalam dunia grappling, hal serupa juga sering terjadi khususnya pada saat melakukan guard passing. Cara untuk melakukan guard passing ada 2 gaya: 'smashing pass' atau 'run around pass'. Smashing pass adalah jenis guard pass yang menindihkan berat badan kita ke lawan. Untuk contoh, saya akan membahas smashing pass karena holding position tidak berlaku untuk run around pass. Pembahasan mengenai 2 gaya guard passing ini akan saya tulis di blog yang akan datang.

Bila kita melakukan guard passing dengan cara menindih yang benar, maka kemampuan lawan untuk pulling guard, melakukan submission, & reversal akan sangat terbatas karena mereka harus menggunakan semua kaki tangan mereka untuk menahan berat badan kita. Saat2 inilah yang anda pakai untuk menahan posisi anda (jangan menyerang lebih lanjut) karena kemampuan menahan lawan anda dari bawah akan terbatas oleh waktu. Kuatkah sang lawan menahan berat badan anda selama 1 menit? 2 menit? 3 menit? Kebanyakan lawan akan mencoba juga untuk menyerang terlebih dahulu (bila mereka yang menyerang, maka mereka yang biasanya akan lemah terhadap counter attack kita). Bila kita yang mencoba untuk menyerang terlebih dahulu, maka kita yang cenderung lebih banyak terbukan untuk serangan open guard lawan.

Kebanyakan dari kita tidak sabar untuk menunggu gerakan lawan terlebih dahulu. Biasanya ego kita yang mendorong kita untuk mengalahkan lawan dalam waktu singkat, apalagi namanya lawan orang yang jago. Lawan yang jago biasanya memiliki salah satu dari faktor2 ini: teknik bagus, fisik kuat, kemauan keras. Bila menahan posisi akan membuat fisik mereka menjadi lemah dan kemauan mereka menjadi lemah, apa artinya memiliki teknik yang bagus?

Salam

Martin

2 comments:

Anonymous said...

welcome back... senang membacanya...

Anonymous said...

Well said.