Sunday, March 04, 2007

Guard Passing: Smashing vs Run Around Pass

Di dalam dunia grappling ada 2 macam gaya guard passing:

  1. Smashing Pass
  2. Run Around Pass

Smashing Pass adalah tipe melewati open guard lawan dengan menindihkan berat badan kita ke lawan sebelum melewati guard-nya. Para sesepuh BJJ pada awal lahirnya BJJ sampai tahun 1990an lebih banyak melakukan guard passing dengan cara ini.

Kelebihan dari smashing pass:

  • Lebih sedikit ruang gerak bagi open guard lawan sehingga lebih sedikit pilihan serangan open guard lawan. Jadi dengan melakukan smashing pass dengan baik akan mencegah lawan melakukan jenis2 open guard seperti: De La Riva Guard, X Guard, L Guard, Glover Guard
  • Tidak memerlukan fisik yang prima untuk melakukan jenis pass ini karena yang harus mengeluarkan tenaga adalah pihak yang dibawah (open guard). Malah sebetulnya jenis pass ini sangat dapat diandalkan untuk menguras tenaga/stamina lawan
  • Cenderung tidak perlu banyak kombinasi karena dengan membuat lawan menahan badan kita saja sudah cukup untuk membuat tenaga mereka terkuras sedikit2. Menanggulangi smashing pass yang baik serasa latihan bench press yang bergerak. Bila dilakukan dengan benar, smashing pass akan menghabiskan tenaga pemain open guard karena mereka harus menahan berat badan kita + gaya gravitasi.
  • Pada level sabuk hitam BJJ, orang2 yang lebih menggunakan smashing pass cenderung lebih sukses dibanding run around pass. Bila anda cermati pertandingan BJJ/Grappling rata2 guard passing yang sukses adalah smashing pass.

Kelemahan dari smashing pass:

  • Lebih sulit untuk dikuasai karena penempatan anggota badan sangat sensitif terhadap kemampuan menyerang open guard lawan.
  • Karena posisi tubuh guard passer rendah, maka bila smashing pass dilakukan dengan ceroboh akan membuka peluang bagi lawan untuk mendapatkan submission (khususnya triangle choke & armbar) dan underhook.
  • Buruk untuk ditonton karena temponya jauh lebih lambat dibanding run around pass, jadi kesannya lebih membosankan karena kurang 'flashy'.

Berikut ini adalah contoh master2 grappler yang sering menggunakan smashing pass: Jean Jacques Machado, Joe Morreira, Rickson Gracie, Vitor Belfort, Richardo Arona, Mario Sperry, Roy Harris, Michael Jen, Roger Gracie, Royler Gracie, Saulo Riberio.

Run Around Pass adalah gaya guard passing yang mengandalkan gerakan mengitari guard lawan.

Kelebihan run around pass adalah:

  • Lebih mudah dipelajari karena relatif lebih mudah untuk diaplikasikan pada lawan yang open guard-nya masih pemula & menengah. Untuk dikuasai sehingga bisa diaplikasikan pada petarung open guard tingkat tinggi mungking lebih sulit daripada menguasai smashing pass.
  • Lebih indah untuk ditonton karena banyak gerakan2 yang mengandung unsur2 akrobatis dan berkecepatan relatif tinggi.
  • Kemungkinan guard passer untuk terkena armbar dan triangle choke sangat rendah karena posisi kepala dan tangan relatif lebih jauh dari kaki tangan lawan.

Kelemahan dari jenis guard pass ini adalah:

  • Memberi ruang gerak yang lebih leluasa bagi pemain open guard untuk melakukan serangan balik terhadap guard passer
  • Guard passer lebih terbuka untuk terkena sweeps & foot lock
  • Memberi kesempatan pemain open guard untuk memainkan beraneka ragam jenis open guard control seperti: X Guard, L Guard, Glover Guard, De la Riva Guard. Kebanyakan jenis2 guard ini relatif diciptakan belum lama ini karena meningkatnya jumlah grappler yang menggunakan run around pass. Jenis2 guard 'modern' tersebut relatif lebih sulit diaplikasikan melawan orang yang menggunakan smashing guard pass.

Contoh master grappler yang sering menggunakan gaya passing seperti ini: Marc Laimon, Leo Viera, Jeff Glover, Baret Yoshida, dan jangan lupa di Indonesia juga ada 2 master dari Synergy Jiu-Jitsu (www.synergyjiujitsu.com) Niko Han dan Nicolai Holt yang lumayan ahli dalam pass ini.

Sekarang pertanyaannya adalah: mana yang lebih bagus? Saya sendiri sebetulnya tidak ahli dalam melakukan Run Around Pass. Saya lebih sering melatih Smashing Pass karena:

  1. Saya tidak punya waktu yang cukup untuk melatih keduanya (kebetulan guru saya ahli dalam smashing pass) jadi waktu latihan saya otomatis lebih banyak dalam hal ini
  2. Smashing pass cenderung lebih memberi tekanan terhadap pemain open guard sehingga mereka sulit mengembangkan permainan open guard 'modern' mereka. Jadi permainan guard passing saya cenderung jadi lebih 'simple' karena tidak harus berurusan dengan macam2 jenis open guard.

Walau demikian saya juga berencana akan meluangkan waktu saya untuk menguasai Run Around Pass di masa datang. Untuk anda2 sekalian, mau pilih yang mana saja juga tidak jadi masalah asal anda meluangkan waktu anda untuk melatih gaya yang anda pilih sampai relatif 'unstoppable' terhadap siapapun. Toh juga anda tahu harus belajar sama siapa kan?

Be well,

Martin Hartono

Saturday, March 03, 2007

Attack? Defend? Or Hold Your Position?

Pada awal bulan Febuari kemarin ketika saya sedang berlatih BJJ dengan guru saya, Michel Jen (www.jenbjj.com), menjelaskan konsep taktik yang dapat diaplikasikan secara universal di dalam grappling, olah raga lain, bisnis, maupun dalam hal2 lain dalam kehidupan sehari2.

Jadi ada 3 macam aksi yang dapat kita lakukan pada setiap saat:
  1. Attack/menyerang/bergerak maju.
  2. Defend/lari/mundur/keluar dari posisi yang buruk.
  3. Hold your position/tidak maju tidak mundur/diam ditempat

Untuk mengajarkan kapan harus menyerang relatif lebih mudah. Saat yang paling tepat adalah:

  • Bila teknik bertahan lawan lebih rendah dibanding teknik menyerang kita
  • Bila fisik penyerang relatif lebih kuat daripada yang bertahan
  • Bila lawan sudah kehabisan daya juang (dari segi mental)

Untuk mengetahui kapan harus 'defend' juga relatif mudah untuk diajarkan karena defending kita lakukan pada saat kita dalam keadaan bahaya, seperti: pada saat terkena submission/reversals. Tentunya kita tidak akan sempat memikirkan penyerangan pada saat kita hampir menyerah karena cekikan/armbar/dsb.

Diam di tempat/'Hold Your Position' adalah merupakan salah satu aksi yang sulit dilakukan dalam grappling, terutama dari 'timing'. Ada saat2 dimana:

  • Kita sudah mendapatkan posisi yang dominan
  • Kita memiliki teknik serang yang cukup baik
  • Waktu tidak mendesak bagi kita (sang penyerang)
  • Tapi lawan juga telah siap dengan penyerangan kita (dari segi teknik, mental, dan fisik perhatian mereka telah 100% terfokus kepada pertahanan)

Bila kita memilih untuk menyerang bila dalam keadaan diatas, hasilnya akan lebih banyak kegagalan bagi penyerang. Mengapa demikian? Hal ini paling sering terjadi di dalam medan peperangan apalagi perang jaman dahulu kala dimana belum ada: cruise missle, nuclear bomb, smart bomb, dsb. Pernahkah anda menonton film 'The Lords of the Ring', 'Troy', 'Alamo', 'Kingdom of Heaven', atau cerita penyerangan Sultan Agung terhadap kota Batavia? Terlepas dari hasilnya, apakah menyerang kota yang sudah ada bentengnya semudah itu? Walaupun jumlah serdadu yang kita miliki lebih banyak dibanding yang bertahan, biasanya korban paling banyak akan jatuh pada pihak penyerang. Karena biar bagaimanapun juga, sang penyerang juga akan rentan terhadap penyerangan balik (counter attack) pada saat melakukan aksi menyerang. Padahal dalam kasus dimana sang penyerang sudah memblokade sebuah kota (kota tersebut tidak mendapat sumber makan, minuman, dsb) sebetulnya tinggal tunggu waktu saja sebelum pihak yang diblokade harus melakukan penyerangan terlebih dahulu sebelum kehabisan makanan. Sering kali sang penyerang tidak mengerti kapan harus menyerang dan kapan harus 'holding their position' saja.

Di dalam dunia grappling, hal serupa juga sering terjadi khususnya pada saat melakukan guard passing. Cara untuk melakukan guard passing ada 2 gaya: 'smashing pass' atau 'run around pass'. Smashing pass adalah jenis guard pass yang menindihkan berat badan kita ke lawan. Untuk contoh, saya akan membahas smashing pass karena holding position tidak berlaku untuk run around pass. Pembahasan mengenai 2 gaya guard passing ini akan saya tulis di blog yang akan datang.

Bila kita melakukan guard passing dengan cara menindih yang benar, maka kemampuan lawan untuk pulling guard, melakukan submission, & reversal akan sangat terbatas karena mereka harus menggunakan semua kaki tangan mereka untuk menahan berat badan kita. Saat2 inilah yang anda pakai untuk menahan posisi anda (jangan menyerang lebih lanjut) karena kemampuan menahan lawan anda dari bawah akan terbatas oleh waktu. Kuatkah sang lawan menahan berat badan anda selama 1 menit? 2 menit? 3 menit? Kebanyakan lawan akan mencoba juga untuk menyerang terlebih dahulu (bila mereka yang menyerang, maka mereka yang biasanya akan lemah terhadap counter attack kita). Bila kita yang mencoba untuk menyerang terlebih dahulu, maka kita yang cenderung lebih banyak terbukan untuk serangan open guard lawan.

Kebanyakan dari kita tidak sabar untuk menunggu gerakan lawan terlebih dahulu. Biasanya ego kita yang mendorong kita untuk mengalahkan lawan dalam waktu singkat, apalagi namanya lawan orang yang jago. Lawan yang jago biasanya memiliki salah satu dari faktor2 ini: teknik bagus, fisik kuat, kemauan keras. Bila menahan posisi akan membuat fisik mereka menjadi lemah dan kemauan mereka menjadi lemah, apa artinya memiliki teknik yang bagus?

Salam

Martin